A.
Tujuan
Penelitian :
Mengetahui
kerja enzim katalase dan faktor - faktor yang mempengaruhi kerja enzim
katalase.
B.
Landasan
Teori :
- Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat
bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di
dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
- Ciri - Ciri Enzim
a.
Biokatalisator :
enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk
mempercepat proses reaksi.
b.
Protein : sifat-sifat
enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan
dipengaruhi pH.
c.
Bekerja
Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks
tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh
enzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam
zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
d.
Dapat
Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali
selama enzim itu tidak rusak.
e.
Rusak Oleh
Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja
lagi.
f.
Tidak Ikut
Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat
reaksi namun tidak ikut bereaksi.
g.
Bekerja
Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
C.
Alat
dan Bahan :
- pisau
- lumpang dan penumbuk
- tabung reaksi dan rak
- pembakar spirtus
- lidi dan korek api
- gelas kimia
- termometer
- indikator universal
- H2O2
- wortel
- taoge
- tahu
- tempe
- kentang
- singkong
- HCl
- NaOH
- es batu
D.
Cara
Kerja :
- Menyiapkan 6 buah tabung reaksi kemudian beri label A, B, C, D, E dan F.
- Membuat ekstrak tahu, kentang , taoge, wortel, singkong dan tempe dengan cara memotong - motong dadu kecil semua bahan.
- Memasukkan berbagai ekstrak bahan ke dalam masing-masing tabung reaksi.
- Secara bergantian menambahkan 2 ml larutan H2O2 ke dalam masing - masing tabung reaksi.
- Mengocok tabung dengan ibu jari menutupi mulut tabung. Mengamati perubahan yang terjadi mengenai banyaknya gelembung.Mendekatkan lidi yang membara ke dalam mulut tabung. Mengamati yang terjadi.
- Menyediakan 6 buah tabung reaksi dan isi masing - masing tabung reaksi dengan ekstrak yang telah dibuat. Selanjutnya memasukkan 2 ml larutan HCl ke setiap tabung. Lalu melakukan kegiatan 5.
- Menyediakan 6 buah tabung reaksi dan isi masing - masing tabung reaksi dengan ekstrak yang telah dibuat. Selanjutnya memasukkan 2 ml larutan NaOH ke setiap tabung reaksi. Lalu melakukan kegiatan 5.
- Menyediakan 6 buah tabung reaksi dan isi masing - masing tabung reaksi dengan ekstrak yang telah dibuat. Selanjutnya panaskan setiap tabung reaksi. Lalu melakukan kegiatan 5.
- Menyediakan 6 buah tabung reaksi dan isi masing - masing tabung reaksi dengan ekstrak yang telah dibuat. Selanjutnya dinginkan dengan cara memasukkan tabung reaksi kedalam es batu. Lalu melakukan kegiatan 5.
- Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel yang telah dibuat.
E.
Hasil
Pengamatan :
Tabel Pengamatan Krja Enzim Katalase
No.
|
Nama Bahan
|
Perlakuan
|
Setelah ditambah H2O2
|
|
gelembung
|
nyala api
|
|||
1.
|
Wortel
|
kontrol 1
|
sedikit
|
menyala
|
kontrol 2
|
sedikit
|
redup
|
||
+ HCl
|
tidak ada
|
tidak menyala
|
||
+ NaOH
|
sedikit
|
redup
|
||
dipanaskan
|
sedikit
|
nyala
|
||
didinginkan
|
sedikit
|
tidak menyala
|
||
2.
|
Taoge
|
kontrol 1
|
banyak
|
nyala terang
|
kontrol 2
|
banyak
|
sedang
|
||
+ HCl
|
ada banyak
|
menyala
|
||
+ NaOH
|
banyak
|
terang
|
||
dipanaskan
|
banyak
|
nyala
|
||
didinginkan
|
banyak
|
tidak menyala
|
||
3.
|
Kentang
|
kontrol 1
|
banyak
|
tidak menyala
|
kontrol 2
|
lumayan
|
nyala redup
|
||
+ HCl
|
sedikit
|
tidak menyala
|
||
+ NaOH
|
banyak
|
terang
|
||
dipanaskan
|
sedikit
|
tidak menyala
|
||
didinginkan
|
tidak ada
|
tidak menyala
|
||
4.
|
Tahu
|
kontrol 1
|
tidak ada
|
tidak menyala
|
kontrol 2
|
sedikit
|
tidak menyala
|
||
+ HCl
|
tidak ada
|
tidak menyala
|
||
+ NaOH
|
banyak
|
terang
|
||
dipanaskan
|
tidak ada
|
tidak menyala
|
||
didinginkan
|
tidak ada
|
tidak menyala
|
||
5.
|
Tempe
|
kontrol 1
|
banyak
|
nyala terang
|
kontrol 2
|
banyak
|
nyala terang
|
||
+ HCl
|
sedikit
|
menyala
|
||
+ NaOH
|
banyak
|
terang
|
||
dipanaskan
|
banyak
|
menyala
|
||
didinginkan
|
banyak
|
menyala
|
||
6.
|
Singkong
|
kontrol 1
|
sedikit
|
nyala sedang
|
kontrol 2
|
sedikit
|
nyala sedang
|
||
+ HCl
|
sedikit
|
tidak menyala
|
||
+ NaOH
|
sedikit
|
redup
|
||
dipanaskan
|
sedikit
|
tidak menyala
|
||
didinginkan
|
banyak
|
tidak menyala
|
||
F.
Pembahasan :
Enzim katalase akan menguraikan H2O2 menjadi
air (H2O) dan Oksigen (O2). Pada percobaan kami oksigen yang dihasilkan dari
reaksi penguraian tersebut berupa gelembung. Gelembung ini sangat mudah
bereaksi dengan api, dimana saat kami memasukkan lidi yang membara timbul nyala
api. Sifat oksigen sebagai oksidator dalam pembakaran menyebabkan oksigen mudah
bereaksi dengan bahan – bahan yang mudah terbakar. Kami mengetahui gelembung
tersebut oksigen dengan mencocokkan teori dan hasil eksperimen kami.
Dari sekian
perlakuan terhadap berbagai macam bahan, nyala api paling optimal terjadi pada ekstrak
tanpa perlakuan. Nyala api tergantung dari banyaknya gas O2 yang tersedia.
Berarti jumlah oksigen paling banyak dihasilkan oleh ekstrak tanpa perlakuan.
Mengapa demikian?
pada variabel bebas yang berupa
penambahan larutan HCl terjadi penghambatan produksi oksigen. hal ini
dikarenakan HCl yang merupakan asam kuat menurunkan pH enzim katalase. karena
enzim katalase bekerja pada pH yang tidak optimal (terlalu asam) maka oksigen
yang dilepaskan dari H2O2 menjadi sedikit.
Pada penambahan
NaOH terjadi hal yang berkebalikan dari penambahan HCl, pH enzim meningkat pada
penambahan NaOH. Karena penambahan ini, katalase berada pada pH yang tidak
optimal (terlalu basa) sehingga reaksi pelepasan oksigen dari H2O2 menjadi
lambat.
Begitu juga
halnya pada variabrl yang berupa pendinginan, terjadi penurunan produksi
oksigen. Hal ini dikarenakan sebagian besar enzim katalase tidak bekerja,
karena suhu di bawah 0 oC. Karena enzim katalase bekerja sekitar suhu
0 oC - 40 oC maka oksigen yang dilepas O2 dari H2O2 tidak ada.
Sementara
itupada variabel bebas yang berupa pemanasan, terjadi sedikit penurunan
oksigen. Hal ini dikarenakan sebagian besar enzim katalase rusak karena suhu
berkisar di atas 40 oC. sehingga oksigen yang dilepaskan dari H2O2 sangat
sedikit.
G.
Kesimpulan :
- Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2).
- faktor - faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah pH dan suhu. Enzim dapat bekerja optimal pada pH dan suhu tertentu.
