Pengalaman Drumblek UKSW : Pengabdian Masyarakat
Sambil ngupil dan minum kopi :D, ngak lupa pengalaman kaki yang tidak berkompromi tetapi semangat bertindak, inilah yang ingin saya tuliskan. Drumblek !
Awal Latihan.
Awal Latihan.
Sebenarnya ngak tau sih, apa itu drumblek *maklum ndeso. Alkisah, karena kewajiban, kalau ngak ikut kegiatan bakalan tidak lulus OMB, dengan mata capek sehabis duduk dengerin ceramah dan rasanya males banget, terbawalah sebuah tong sampah yang harus setiap hari dibawa menuju ketempat latihan. Pertama kali latihan, tujuan utamanya sih emang bukan latihan, tapi mencari "sesuatu" *kalau cowo tau lah ... :D, asal bukan sejenis #if you know what i mean :D hehehe, ceplosin aja, Cewek. hahaha. Berhubung ngak pake kacamata, percuma saja melakukan "search" dengan index google lebih dari 10 hehehe. Nah, berhubung suka sekali dengan musik, iseng-iseng ajalah, nutuk'i bass (tong sampah). Awal mulanya kami dilatih, orang yang tidak kami tau namanya, sebut saja Bunga. . . . . *Ops salah :D, dan akhirnya tau namanya pada saat perkenalan dan namanya bukan Bunga, itu mas-masnya yang Pelatih Drumblek :D.
Pertama kali latihan alat musik, setiap part dipisah dan dijadikan dalam beberapa kelompok senar, tenor, bass dan satu lagi aku lupa hehehe, kedengerannya seperti ini... " Dam, dam dam dam dam dam dam . . . . .", batin saya " Opo iki ? :3, kok ngene? ". Setelah semua alat musik digabungkan baru... " owwww, apik yo jebulane :D hahaha".
Setiap hari latihan jam 3, sebenernya males-males niat kalau latihan, ngak niatnya itu kalau lagi tumbrukan sama jam kuliah : D. Lha trus, kenapa niat, ikut latihan ? kembali lagi ke tujuan pertama hehehe, pasti anda tau 1 angkatan di fakultas yang berlogo "sendal Jepit" itu mayoritas cowo, dan cowo itu pasti harus cari temenya, yang di ibaratkan "ada gula dan ada semut" *#if you know what i mean hahahha.
Pertama kali latihan alat musik, setiap part dipisah dan dijadikan dalam beberapa kelompok senar, tenor, bass dan satu lagi aku lupa hehehe, kedengerannya seperti ini... " Dam, dam dam dam dam dam dam . . . . .", batin saya " Opo iki ? :3, kok ngene? ". Setelah semua alat musik digabungkan baru... " owwww, apik yo jebulane :D hahaha".
Setiap hari latihan jam 3, sebenernya males-males niat kalau latihan, ngak niatnya itu kalau lagi tumbrukan sama jam kuliah : D. Lha trus, kenapa niat, ikut latihan ? kembali lagi ke tujuan pertama hehehe, pasti anda tau 1 angkatan di fakultas yang berlogo "sendal Jepit" itu mayoritas cowo, dan cowo itu pasti harus cari temenya, yang di ibaratkan "ada gula dan ada semut" *#if you know what i mean hahahha.
Menghitung hari, detik demi detik dari waktu ke waktu dari mars drumblek, mars UKSW, manuk dadali, sampai akhirnya jatuh kepada iwak peyek, latihan demi latihan kami lewati. Salah satu suara yang harus di hancurkan adalah metronom -.-", karena berasa tidak asik kalau lagi main alat musik sambil dengerin metronom "ting, ting , ting... ayu.. ting, ting, ting " ._.". Tapi, karena tempo itu penting *maklum ngak isa main alat musik cuma tau sedikit tentang metronom, jadinya sebagai pemula metronomnya itu kunci utama kesuksesan didalam drumblek ini.
Kata Gusdur "Gitu aja kok repot..", ya sudahlah pake metronom yang bedendang "ting ting ting. . . . ". Suatu saat, berasa kompak dan berasa tidak saat mendengarkan metronom. Menurut saya, sakit ditelinga karena suara "ting" yang terlalu tinggi (sebutannya anak teknik, f), dan mungkin ada orang yang seperti saya tidak betah, mendengarkan metronom dan mencopot headset dan meninggalkannya dirumah. Apabila instruktur berkata "headsetnya dipakai Bos", alesannya ketinggalan dirumah, emang sengaja di tinggal biar ngak dipakai hehehe, tapi beruntunganya adalah instruktur yang mengibarkan bendera sesuai dengan suara metronom, yang menurut saya sangat dapat membantu kami :), walaupun mata minus, tetap bisa terlihat demi menyesuaikan metronom *tatap bendera.
Masalah yang dihadapi, kalau terlalu banyak melihat bendera biasanya pikirannya buyar pas latihan :D hehehe, pikiran bisa kemana-mana *maklum anak muda bung... :D wkkwkw. Untung ada lampu :D, lumayan lah bikin mata berkejap dan pikiran sedikit tidak kemana-mana :D hehehe.
Kata Gusdur "Gitu aja kok repot..", ya sudahlah pake metronom yang bedendang "ting ting ting. . . . ". Suatu saat, berasa kompak dan berasa tidak saat mendengarkan metronom. Menurut saya, sakit ditelinga karena suara "ting" yang terlalu tinggi (sebutannya anak teknik, f), dan mungkin ada orang yang seperti saya tidak betah, mendengarkan metronom dan mencopot headset dan meninggalkannya dirumah. Apabila instruktur berkata "headsetnya dipakai Bos", alesannya ketinggalan dirumah, emang sengaja di tinggal biar ngak dipakai hehehe, tapi beruntunganya adalah instruktur yang mengibarkan bendera sesuai dengan suara metronom, yang menurut saya sangat dapat membantu kami :), walaupun mata minus, tetap bisa terlihat demi menyesuaikan metronom *tatap bendera.
Masalah yang dihadapi, kalau terlalu banyak melihat bendera biasanya pikirannya buyar pas latihan :D hehehe, pikiran bisa kemana-mana *maklum anak muda bung... :D wkkwkw. Untung ada lampu :D, lumayan lah bikin mata berkejap dan pikiran sedikit tidak kemana-mana :D hehehe.
7200 menit kemudian. . . .
Pawai dimulai, tujuan kami bukan tujuan pertama kami. Sejak seminggu setelah latihan * jadi selama satu minggu itu..............,#if you know what i mean hahhahaha . Bukan juga karena Mayoret dan Gitapati, kalau itu di google dan youtube banyak hehehehe :D. Tapi itu juga perlu # eh... , *bercanda lhoo biar kalau baca ngak bosen wkwkw.
Pawai dimulai, tujuan kami bukan tujuan pertama kami. Sejak seminggu setelah latihan * jadi selama satu minggu itu..............,#if you know what i mean hahhahaha . Bukan juga karena Mayoret dan Gitapati, kalau itu di google dan youtube banyak hehehehe :D. Tapi itu juga perlu # eh... , *bercanda lhoo biar kalau baca ngak bosen wkwkw.
Tujuan kami bukan hal-hal di atas, tetapi menjadi bagian CS Marching Blek - UKSW, dan kami merasa asik memaikan alat musik.
Pawai dimulai dan ....
Akhir cerita sebut saja kesimpulan, ngak dapet nomer tujuan pertama, tapi menjadi bagian Drumblek itu lebih penting !:) hehehe, pengalaman asik. Walupun setiap kali capek, selalu ada kata-kata I.r Soekarno "Jangan mengeluh !, jangan mengeluh !, karena keluh adalah tanda kelemahan jiwa !". Apalagi ya, habis Pengabdian masyarakat mari berfokus pada nge game hehhee :D
« Terbaru
Postingan Lebih Baru
Terlama »
Postingan Lama