Cerita hari ini, bangun sekitar jam 8 pagi, tidak sadar ternyata hari ini adalah hari sabtu. Ku membuka jendela menghirup udara pagi yang indah, dan tidak menyangka sudah jam segini. Terasa ingin mandi, tetepai ngak kelakuin. Romo Prasentyantha MSF datang ke kamar saya, dia barusan dari Jogjakarta, dan dia datang ke Salatiga untuk memimpin misa keluarga, akhirnya dengan tidak sengaja saya memberbaiki tampilan blognya Romo.
Jam 2, akhirnya tidur...
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz (Jangan diganggu), kemudian sembayangan di kos-kosan belakang.
Kemudian habis sembayangan, makan bakso anget hehehe :). Kemudian lanjut rapat di Komunitas Kampoeng Salatiga.
Bagian terpenting dari judul part ini ....
Ketika rapat udah agak selesai, kemudian saya menyempatkan diri ngobrol-ngobrol dengan mbak "kodok" panggialnnya sih, itu pacarya mas Fandy. Nah, share sama mbaknya, akhirnya saya mengetauhi diri saya,
Saya memang ornag yang ambisius, Kenapa saya begitu ambisisus? karena saya ingin menunjukan bahwa saya bisa melakukan ini, dan Kenapa saya bisa ambisius ? Saya tidak tau kenapa saya bisa ambisius seperti in, mungkin karena saya orangnya ingin mengalahkan orang lain, dan ingin dianggap nomor satu.
Saya cerita, bahwa saya tidak masuk ke ITB, padahal saya mempunyai prestasi Internasional 1 , dan 3 prestasi Nasional. Kemudian mbaknya tersebut bilang, bahwa kamu itu "ambisius" sekali kamu tidak bisa menerima kenyataan kamu bakalan depresi"
"Kamu pasti lebih seneng liat temenmu masuk UKSW daripada ITB.?" tanyanya...
lalu saya menjawab "Endak mbak, saya seneng mereka masuk ITB"
dijawab mbaknya " Kamu bohong ya..? aku dah tau dari awal.. bahwa kamu tu iri sama mereka"
Kata iri di sini saya garis bawahi, sebenarnya memang saya iri dengan mereka. Saya masuk di universitas ini berasa kalah dengan mereka. Inti dari permasalahan adalah, saya harus menang !.
Ternyata setelah disadari, memang saya kalah, dan saya mencoba untuk menghibur diri dengan cara "saya harus cumlaude". Memang dengan cum laude saya bisa membuktikan kepada teman-teman saya bahwa saya bisa dan mereka tidak tertawa terhadap saya.
HIdup saya memang seperti ini apa adanya, kini saya menyadari, bahwa menyalahkan orang lain itu sebenarnya tidak pas. Maka saya akan menyalahkan diri saya sendiri "Why you are... !"
Saya tidak tau akan, hidup ini dan apa yang akan terjadi kelak dengan apa yang akan saya lakukan.Sempat membaca,
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Matius 11:28-30). “Yakinlah, dirimu dicintai, setiap hari juga di kala musim berganti.”